Review Jumanji 2017: Pesan-pesan Filosofis Dibalut Komedi
![]() |
Film ini adalah film penutup tahun 2017 yang sukses. Dari awal
teaser filmnya muncul, saya sudah ngebet ingin segera nonton. Karena saya
sangat menyukai film dengan genre
adventure dan Jumanji di tahun 90-an juga menjadi film favorit di saat saya
masih anak-anak, maka film ini jelas menjadi
most wanted film. Jumanji, Welcome To The Jungle banyak menampilkan adegan fresh dan filosofis.
Papan Jumanji yang ajaib, ternyata sudah menyesuaikan diri
dengan zamannya. Di film ini, papan permainan Jumanji berubah menjadi mesin
video game yang dimainkan dengan controller.
Korban pertama yang masuk ke dalam permainan itu adalah seorang remaja bernama
Alex. Keluarga Alex merasa terpukul hingga membiarkan rumahnya tak terawat seperti
rumah hantu. Tak ada seorangpun yang bisa menemukan Alex.
Dua puluh tahun kemudian di tahun 2016, empat murid
Brantford High School menerima hukuman untuk membersihkan ruangan gudang. Dari masing-masing
tokoh remaja ini, kita akan disuguhi
fakta-fakta mengenai emosi remaja yang ingin diakui, eksis di pergaulan sampai
media sosial. Spencer, remaja kuper yang ingin berteman dengan Fridge yang
lebih keren dan popular, rela membuatkan esai demi Fridge. Keduanya dihukum
setelah ketahuan. Sedangkan Martha, si gadget
freak, adalah contoh remaja zaman now
yang tak bisa lepas dari medsos. Ia selalu update
foto terkini serta melakukan video
call di tengah pelajaran hingga menerima amarah dari guru. Martha adalah
siswi pintar yang dihukum karena tak
ingin mengikuti kelas olahraga dan ia
juga menyepelekan pelajaran tersebut yang dinilai tidak akan membuatnya diterima di perguruan tinggi incaran.
Di saat sedang dihukum itulah keempat remaja tersebut menemukan papan Jumanji
lalu mulai memainkannya. Akibatnya mereka tersedot masuk ke dalam permainan
serta menjadi avatar sesuai pilihan. Sosok mereka pun berubah sesuai avatar yang telah dipilih. Dari awal film ini
sudah membuat saya penasaran. Empat tokoh remaja yang punya sisi ingin
diperhatikan itu memang menyebalkan. Si populer
dan si kuper yang pintar selalu memiliki dunia masing-masing. Namun lewat
petualangan di film inilah mereka bisa belajar untuk lebih menghargai orang
lain serta belajar setia
kawan.
![]() |
dari kiri ke kanan Spencer, Fridge, Bethany, Martha |
Mereka menjadi avatar dengan sosok dan sifat yang
bertolakbelakang di kehidupan nyata. Spencer menjadi avatar Dr. Smolder yang
diperankan Dwayne Johnson dengan badan kekar dan kemampuan bertarung tak
terkalahkan. Fridge yang semula bertubuh kekar menjadi tokoh avatar bertubuh
pendek yang juga menjadi zoologist,
Franklin ‘’Mouse’’ Finbar. Martha, si gadis pintar bermulut sinis, menjadi Ruby
Roundhouse, ahli martial art dan jago
dance, sedangkan yang membuat saya terpingkal-pingkal adalah Bethany yang
malah menjadi avatar pria bertubuh tambun bernama Profesor Sheldon Oberon.
Di sinilah kedewasaan mereka diuji. Spencer yang meski
bertubuh kekar dan punya kekuatan besar, masih memiliki jiwa penakut. Fridge
tidak terima karena kondisi fisiknya tak seperti di dunia nyata. Martha juga
belum mampu menggunakan
kemampuan bertarung secara maksimal. Justru Bethany yang terperangkap di tubuh
seorang pria tambun yang
pertama kali bisa menerima perubahan di dalam dirinya dengan antusiasme. Walau tetap saja Bethany mencari smartphonenya yang hilang karena tidak bisa swafoto di tengah petualangan. Mereka harus
bisa mengembalikan sebuah batu permata untuk menyelamatkan dunia Jumanji. Masing-masing avatar hanya punya tiga
nyawa yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena jika mereka kehabisan cadangan nyawa, otomatis mereka akan tewas di dalam game.
![]() |
sinematografinya indah |
Pertengkaran, saling mementingkan ego dan juga akhirnya
memaksa mereka untuk bisa bekerjasama itulah yang membuat film ini sarat pesan moral. Akting
aktor dan aktrisnya yang super kocak juga mengocok perut hingga seluruh penonton d bioskop pecah tawanya. Salah satu adegan favorit saya adalah saat film memasuki
adegan klimaks di mana Spencer yang akan bertarung melawan musuh-musuhnya demi menuju puncak gunung, hampir
menangis ketakutan serta menyerah.
Tubuh berotot tidak lantas membuatnya jadi pemberani. Di luar
dugaan, Fridge yang awalnya sering bertengkar dengan Spencer, memberikan nasihat yang kurang lebih
begini,
“Nyawa kita memang hanya satu. Itulah cara mainnya. Oleh karena itu, hiduplah dengan berani dan tentukan ingin jadi apa dirimu.”
Perfect, itulah
pujian saya buat film ini. Dari akting, pesan dan juga sinematografinya yang jempolan adalah efek yang membuat Jumanji 2017 layak menjadi box office J
2 Komentar
Aku ga bisa berenti ketawa nonton film ini :p. Adegan paling kocak pas bethany mau pipis itu wkwkwkwk.. Duuh konyol sampe sakit perut :D
BalasHapusiya saking excitednya si Bethany nyesel ga ada gadget kwkwkw
HapusSilakan berkomentar dengan sopan tanpa menyinggung SARA, ya ^_^