Review Spiderman Homecoming: Peter Parker Kekinian yang Belajar Dewasa
Spiderman adalah salah satu tokoh superhero Marvell yang
sering mencetak box office di tiap penayangannya. Tak hanya karena ciri khas
tokoh superhero cerdas tersebut, tetapi juga karena tiap kali pergantian
pemeran pasti akan diikuti dengan perubahan karakter. Dan untuk Spiderman
Homecoming yang baru tayang di minggu awal Juli 2017 ini, sosok Peter Parker
diperankan oleh Tom Holland dengan sangat lepas.
Tom Holland berhasil membawa gaya baru yang saya rasa sangat
lepas namun juga tak terlalu jauh dari pakem seorang Peter Parker yang cerdas
namun culun. Dibandingkan Andrew Garfield yang terkesan lebih bad boy, sosok
Tom Holland tidak terkesan berusaha berbeda dari bayang-bayang Tobey Maguire. Bisa
dibilang Tom sukses menonjolkan sisi keremajaan seorang Peter dan juga humor
yang diselipkan juga tidak terkesan dipaksakan. Ia berakting dengan sangat
natural.
Cerita Spiderman kali ini tidak terlalu menonjolkan sisi
action si pahlawan laba-laba dengan musuhnya, tetapi juga bagaimana seorang
Peter remaja belajar untuk mendewasakan diri di dalam situasi ia baru saja
menjadi seorang superhero pasca digigit laba-laba beracun. Bukan bermaksud
terlalu membandingkan, memang di film Spiderman dimana Tobey Maguire menjadi actor,
adegan action dan dramanya sangat memikat dan mengolah emosi. Ditambah hubungan
up and down Peter dengan love interestnya, Mary Jane. Tobey cocok menjadi sosok
Peter di bangku kuliah, tapi emosi mudanya kurang tereksplor.
Di Spiderman Homecoming, si Peter Parker digambarkan masih
memiliki emosi labil dan sangat kekinian. Terlihat dari tingkah narsisnya
ketika diundang ke markas Avenger oleh Tony Stark. Semua kegiatan dari yang
penting sampai yang super garing didokumentasikan di videonya. Si Spiderman
remaja tumbuh dewasa perlahan seiring dengan masalah yang tak sengaja ia
ciptakan.
Hanya karena ingin sekali dianggap penting oleh Tony Stark,
sang Ironman yang tersohor, Peter rela menjauhi kehidupan remajanya. Di saat ia
terpilih menjadi salah satu wakil sekolah di sebuah kompetisi akademik
nasional, Peter ngotot berusaha mengejar gerombolan penjual senjata alien ilegal
yang dipimpin oleh Vulture (Michael Keaton).
Salah satu ciri khas alur cerita Spiderman yang saya suka
adalah mengenai hubungan antar keluarga yang selalu disinggung dan bagaimana
sindiran terhadap relasi antar individu disajikan scara rapi. Seperti bagaimana
galaunya Peter (Tobey Maguire) ketika harus menghadapi kebencian sahabatnya
sendiri akibat kematian ayah si sahabat yang menjadi penjahat. Malu-malunya
Peter yang mencintai diam-diam Mary Jane sejak masa sekolah, apesnya Mary Jane
sempat bertunangan dengan sahabat Peter. Di film Spiderman di saat Andrew Garfield
beraksi, keruwetan terjadi antara tokoh Peter dengan kekasihnya. Formula yang
sama, mengenai hubungan tak biasa antara musuh dengan orang terdekat Peter juga
diulang kembali di Spiderman Homecoming. Hanya saja berbeda ramuan serta porsinya.
Tony Stark, si paman ganteng favoritku sedang memberi support pada Peter :D |
Meski Tony Stark sempat meragukan kemampuan dan kesiapan
Spiderman untuk menjadi pahlawan besar, lewat aksi-aksi ceroboh Spiderman dan
bagaimana kocaknya si manusia laba-laba ini menghalau hasrat remajanya, justru
melatih Spiderman menjadi lebih mandiri. Ia belajar dari kecerobohan,
keberanian dan juga ketulusan yang menjadi karakter utama. Yang menyegarkan di
film ini malah si Bibi May. Selama ini tokoh Bibi May selalu digambarkan sebagai perempuan tua, namun di film ini, satu-satunya keluarga Peter Parker ini
kelihatan seksi dan juga strong. Saya juga lebih penasaran dengan tokoh Zendaya, cewek nerd yang terlihat memperhatikan Peter diam-diam, sementara Peter malah asyik menebar perhatian pada Liz, gadis idamannya.
Hottie Aunt May |
Anyway, walau tak terlalu seru dalam aksi melawan
penjahatnya, Spiderman Homecoming tetap menghibur. Pesan utamanya adalah jangan
takut menjadi diri sendiri, namun jangan lupa untuk belajar menjadi lebih baik
di tiap kejadian yang dialami dalam hidup.
0 Komentar
Silakan berkomentar dengan sopan tanpa menyinggung SARA, ya ^_^