Akhirnya, setelah kepincut dramanya, saya bisa menyelesaikan review Lovely Runner dengan aman sentosa. Saya menonton setelah dramanya selesai hampir sebulanan. Kenapa kok tidak menonton semasa masih on-going? Alasannya, sih, memang saya sedang sibuk banget dan lebih banyak membaca manhwa ketimbang nonton drakor.

Drama ini menceritakan Lim Sol (Kim Hye Yoon) yang menjadi difabel karena kecelakaan lalu lintas saat masih duduk di bangku SMA. Mulanya, Lim Sol meratapi nasib karena seumur hidup ia akan menggunakan kursi roda. Namun, karena telepon dari seorang idola dari grup musik Eclipse, Lim Sol menemukan semangat hidup dan sejak itulah ia menjadi fans Ryu Seon Jae (Byeon Woo Seok), idol dari Eclipse.


Plot Sederhana Ala Manhwa, Tetapi Mengena

Sebagai penggemar manhwa yang membaca di Naver Webtoon, Kakao Webtoon, dan berlangganan Manta, saya sudah beberapa kali menonton adaptasinya di drakor. Salah satu yang menurut saya paling sukses tentu Yumi's Cells.

Sudah banyak drakor adaptasi manhwa yang sukses besar contohnya Cheese In The Trap, True Beauty, dan Marry My Husband. Jadi, saya cukup penasaran juga setelah membaca sinopsis jika Lovely Runner juga diadaptasi dari manhwa walau saya belum membacanya (judul yang saya baca sudah ratusan, jadi belum sanggup nambah bacaan lagi, hahaha).

Lovely Runner ini mengusung topik yang sering digunakan di ratusan judul manhwa yaitu tema regresi (kembali ke masa lalu). Bedanya, Lim Sol bisa kembali ke masa kini meskipun sempat berada di masa lalu selama beberapa waktu.

Lim Sol tidak sengaja kembali ke masa lalu ketika ia masih SMA dan memiliki kaki yang sehat gara-gara ia menekan tombol di jam tangan tua. Ia ingin sekali bisa bertemu Ryu Seon Jae dan mengubah takdir kematiannya di masa depan.

Premisnya sederhana dan plot tidak terlalu rumit. Lim Sol berhadapan dengan Ryu Seon Jae tanpa pernah tahu jika dulu ia adalah pemuda yang naksir diam-diam dan menjadi tetangganya. Dulu, di usia yang sama, mata Lim Sol hanya terpaku pada cinta pertamanya, Kim Tae Sung (Seong Gon Hee).

Penonton harus mengikuti tiap episodenya karena temanya perjalanan bolak-balik masa lalu dan masa kini, kita perlu mengikuti secara runtut agar tahu perubahan apa saja yang terjadi dalam kehidupan karakternya.




Kedua karakter utama bisa menjalin chemistry super yang membuat fans menggila dan meroketkan drama ini. Demam Lovely Runner terjadi tidak hanya di Korsel, tetapi juga di berbagai negara. Saya juga sangat menyukai semua pemeran pendukung yang membuat saya terpingkal-pingkal di tiap adegan. Akhirnya, saya menemukan romcom yang komedinya bisa seikonik Goblin.



Bumbu yang Menarik dengan Sedikit Thriller

Apakah kamu pernah menonton drakor When The Camellia Blooms? Drakor itu membuat saya terharu, tegang, sekaligus menangis haru. Yang membuat saya salut dari drakor adalah bisa menggabungkan genre dengan bumbu menarik meskipun pasti ada beberapa adegan klise untuk bagian romantisnya.

Lovely Runner masih menyajikan hujan sebagai bagian pemanis cerita. Salah satu tokoh jatuh cinta karena senyuman manis, hujan yang menjadi kenangan, dan kencan di taman hiburan adalah contoh adegan romantis klise yang juga digunakan di dalam drama ini. Namun, eksekusi lain, sih, tidak jadi masalah.




Manisnya Lim Sol bersaing ketat dengan Seon Jae yang gampang salting dan kadang heboh sendiri. Kedua orang tua Lim Sol dan Seon Jae tidak kalah kocak. Namun, yang paling menarik tentu unsur thriller yang menjadi bagian penting dari hidup kedua karakter utama. Lim Sol dan Seon Jae berhadapan dengan pembunuh psikopat yang bersinggungan dengan keduanya, sampai nyawa mereka terancam.

Buat kamu yang belum menonton dan bar membaca review Lovely Runner ini, buruan cek di aplikasi Viu. Nikmati tontonan menyenangkan yang bikin baper sekaligus terbahak bersama teman-temanmu.


0 Komentar