Mumpung saya baru saja menonton film Beauty and The Beast, saya ingin mengulas profil salah satu aktris utamanya yaitu Emma Watson. Lewat tulisan ini, saya juga ingin mengumumkan jika blog ini tidak hanya memuat review film yang saya tonton (baik film lama atau baru) tapi juga profil singkat pemerannya. Fyi, Emma Watson ini sudah saya idolakan semenjak dia berperan sebagai Hermione Granger di seri film Harry Potter.

Gadis multitalenta ini terlahir dengan nama Emma Charlotte Duerre Watson pada 15 April 1990. Emma lahir di daerah Perancis sebelum akhirnya keluarganya pindah ke Inggris. Aktris berdarah Inggris-Perancis ini sempat mengalami hal yang kurang menyenangkan karena kedua orang tuanya memutuskan berpisah. Namun meskipun hidup terpisah, ayah dan ibu Emma Watson tetap berhubungan baik sehingga Emma dan adik lelaki semata wayangnya tidak kekurangan kasih sayang.

Bakat akting Emma Watson terlihat saat ia  masih duduk di bangku sekolah dasar. Mulanya Emma mengambil peran-peran kecil atau figuran di teater Dragon School, sekolah dasarnya. Hingga menginjak usia tujuh tahun, Emma menambah ilmu akting, menari dan menyanyi di Stagecoach Theatre Arts. Dan gadis ini berhasil memenangkan kompetisi di sekolahnya hingga muncul keyakinan jika dirinya akan menjadi aktris.

Emma adalah akrtris yang  tak meremehkan pendidikan formal. Meskipun sibuk mengembangkan passion, ia tetap belajar dengan tekun serta berbakat di bidang olahraga. Masa kecilnya dihabiskan dengan aktivitas fisik juga  belajar sampai gurunya menyebutnya sebagai gadis yang sangat aktif serta ceria. Gadis berwajah aristokrat ini juga terus berkarir sambil melanjutkan kuliah di Brown University.

Kesuksesan film Harry Potter membuat Emma merasa sudah cukup berkelimpahan materi dan ingin bekerja tak hanya melulu soal uang. Selepas menamatkan pendidikan lalu  lulus sebagai sarjana sastra, Emma diangkat menjadi Goodwill Ambassador oleh organisasi UN Women. Dia mengunjungi negara-negara lain seperti Bangladesh dalam misi sosial serta menyuarakan kesetaraan gender antara perempuan dan pria.

Selain sukses menjadi aktris dan duta perempuan, Emma juga sukses menjadi model untuk brand-brand ternama dunia. Namun ia tak mau serius di dunia modelling sebab passion utamanya adalah menjadi aktris yang berperan dalam film berkualitas serta memperluas pengalaman berorganisasi. Emma menolak peran Cinderella karena dianggap tak sesuai dengan misi pribadinya. Hal itu menjadi contoh jika ia tak berakting hanya demi popularitas.

Kini Emma Watson juga memiliki kampanye global untuk mencintai buku. Nama kampanye membacanya adalah Our Shared Shelf. Our Shared Shelf akan membagikan judul buku yang bisa menjadi referensi membaca dengan tema kekuatan dan inspirasi perempuan. Sesekali Emma juga membagi buku-bukunya di tempat umum sebagai misi rahasia demi kampanye literasinya. Keren deh pokoknya!

Emma memang layak menjadi inspirasi untuk perempuan muda dan segala usia. Berkarya sambil menyeimbangkan kegiatan akademik bukanlah hal mudah. She deserves to get admirer more.

1 Komentar

Silakan berkomentar dengan sopan tanpa menyinggung SARA, ya ^_^